Jumat, 29 Mei 2015

Pernyataan Sutiyoso Pancing Penggarap Lahan

Jakarta, Kompas
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang mengizinkan warga menggarap lahan tidur milik Pemda DKI selama masa krisis, telah memancing warga berbondong-bondong mengkapling, membabat rumput, dan menebangi pohon di kawasan Danau Pulomas dan Lapangan Pacuan Kuda Jakarta Timur. Penjagaan petugas dan aparat keamanan Pemda Kodya Jakarta Timur tidak menyurutkan warga untuk menggarap lahan tidur tersebut, bahkan sempat terjadi bentrokan antar mereka.
Dari pengamatan Kompas di lapangan, lahan tidur milik Pemda DKI di Pulomas Barat, Senin (10/8) masih dikuasai warga. Sekitar 65 warga RT 07 dan 08 RW 09 Kelurahan Kayu Jati telah lebih dari sepekan menggarap lahan di Pulomas Barat. Walaupun sempat dijaga petugas keamanan dan aparat Pemda Kodya Jaktim tetapi sampai kemarin warga masih terus menggarap lahan tersebut. Aktivitas warga tersebut kemudian terhenti karena terlibat bentrok fisik dengan petugas dan karyawan PT Pulomas Jaya, Minggu (9/8). Satu orang luka-luka dalam bentrokan tersebut (Kompas, 10/8).
Seperti diberitakan, Gubernur DKI mengatakan, selama krisis ekonomi warga boleh saja menggarap lahan tidur milik Pemda DKI asalkan untuk itu mendapat izin dari Pemda DKI. Sutiyoso menyatakan hal tersebut menanggapi penggarapan lahan di Pulomas Barat oleh sejumlah warga.
Bahkan pernyataan gubernur tersebut didukung oleh Wakil Ketua F-ABRI DPRD DKI Gafar Malik dan Agus Waluyo (F-KP) yang mengatakan, lahan tidur milik Pemda harus dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat (Kompas, 6/8). Namun sejauh ini, aturan dan prosedur perizinan yang dimaksudkan Pemda DKI untuk menggarap lahan tidur miliknya belum konkrit dan jelas.
Datang ramai-ramai
Namun di lapangan, seperti diungkapkan salah seorang penggarap, Ratna Tampubolon (54), pernyataan tersebut kemudian memancing warga untuk menggarap lahan tidur Pemda. Ratusan warga misalnya, sejak Kamis (6/8) datang dan kemudian mengkapling-kapling lahan di tepi danau Pulomas. Pada saat bersamaan, ratusan warga juga mengkapling lahan di pinggir Lapangan Pacuan Kuda, masih di kawasan Pulomas. Menurut seorang petugas parkir di depan SMU 21 Jaktim, para penggarap itu datang dengan menggunakan sepeda motor, mobil, maupun berjalan kaki. "Gara-gara Gubernur bilang kalau warga boleh menggarap lahan tidur sih," kata Ratna. Dia sendiri bersama 65 orang warga RT 07 dan 08/RW 9, Keluarahan Kayu Jati Pulogadung Jaktim yang menggarap lahan seluas 1,2 ha itu.
Sepanjang Senin (10/8) tidak terlihat lagi warga yang menggarap lahan di tepi Danau Sunter maupun di kawasan Lapangan Pacuan Kuda. Tali-tali rafia sebagai batas "kapling" memang masih terlihat. Sementara itu, di Pulomas Barat sekitar 65 orang warga masih terus menggarap lahan tidur milik Pemda.
Sebenarnya pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang penggunaan lahan kosong. (msh/ssd)


Sumber: 11 Agustus 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar